Jalan Sultan Abdurahman No. 25 Pontianak
Telp (0561) 584 - 888 (Hunting)     Lokasi : Jalan Sultan Abdurahman No. 25 Pontianak       Mitra Medika Pontianak        mitramedikapontianak         RS Mitra Medika Pontianak
×
×

Unit Radiologi

Beranda Pelayanan Unit Radiologi

Multi Slices CT-Scanner (MSCT)

RS. Mitra Medika memiliki alat canggih untuk pemeriksaan organ tubuh manusia dengan banyak irisan (128 slices), Sehingga dapat mendeteksi tumor dengan ukuran yang sangat kecil. Pemeriksaan MSCT yang dapat dilakukan antara lain :

  1. CT Scan Daerah Kepala
  2. CT Scan Thorax/Dada
  3. CT Scan Abdomen /Perut
  4. CT Scan Spine / Tulang Belakang
  5. CT Scan Extremitas / Alat - alat gerak

Pemeriksaan khusus yang dapat dilakukan :

  1. CT Angiografi (Pembuluh darah)
  2. CT Angiografi Otak (Pembuluh darah otak)
  3. CT Liver 3 Phase (CT Scan Hati 3 Faal)
  4. CT Rekonstruksi 3 Dimensi
  5. High Resolution CT (HRCT) untuk objek kecil
  6. CT Calcium Score (Indeks Kalsium Pembuluh Darah jantung)

Mamografi

Deteksi kelainan pada payudara. Siapa saja yang memerlukan pemeriksaan MAMOGRAFI ?

  1. Wanita berusia 40 tahun keatas
  2. Wanita dengan riwayat keluarga menderita Kanker Payudara
  3. Wanita yang akan mendapatkan terapi hormon
  4. Wanita yang tidak menyusui
  5. Wanita dengan kondisi :
    • Terdapat benjolan pada payudara dan ketiak
    • Rasa tidak enak atau nyeri pada payudara
    • Puting susu mengeluarkan cairan atau darah
    • Pernah mengalami operasi atau biopsi payudara
    • Kelainan pada kulit payudara berupa perubahan permukaan kulit seperti kulit jeruk
    • Puting susu tertarik kedalam

Panoramic

Rontgen Panoramic digunakan untuk melihat gigi secara keseluruhan. Keuntungan panoramic adalah bisa melihat keseluruhan gigi hanya dengan satu kali pemeriksaan.

  1. Adanya lesi tulang/posisi gigi terpendam
  2. Melihat tulang alveolar dimana terjadi poket lebih dari 6mm
  3. Untuk melihat kondisi gigi sebelum dilakukan rencana pembedahan
  4. Rencana perawatan Orhodonti yang diperlukan untuk mengetahui keadaan gigi atau benih gigi
  5. Mengetahui ada atau tidaknya fraktur pada seluruh bagian manda bular
  6. Recana perawatan impian gigi

Ultrasonografi (USG)

Alat diagnosa yang menggunakan teknologi pancaran gelombang suara ultra (tidak bersifat radiasi). Pemeriksaan USG yang dapat dilakukan :

  1. USG Abdomen Meliputi :
    • Lever (Hati)
    • Pancreas
    • Gallbladder (kandung Empedu)
    • Spleen (Limpah)
    • Kidney
  2. USG Thyroid (Kelenjar Gondok)
  3. USG Testicle (Buah Zakar)
  4. USG Breast (Payudara)
  5. USG Appendix (Usus Buntu)
  6. USG Superficial (Daerah Permukaan / otot)
  7. USG Doppler
  8. USG 4 Dimensi

General X-Ray dengan Computed Radiography (CR) Pemeriksaan Khusus dengan menggunakan Zat Kontras Media :

  1. BNO + IVP (melihat sistem saluran kemih)
  2. HSG / Hysterosalpingografi (melihat saluran indung telur & rongga rahim)
  3. Fislulografi (Saluran tidak normal pada tubuh)
  4. Cistografi (Pemeriksaan Kandung Kemih)
  5. Ureterografi (Saluran Ureter)
  6. Portable X-Ray Unti, untuk pasien yang tidak dapat dibawa keradiologi (misalnya : pemeriksaan X-Ray Thorax di ICU)
  7. Fluroscopy (Aplikasi khusus pencitraan X-Ray)

 

Bone Mineral Density (BMD)

Selama ini pengeroposan tulang (osteoporosis) identik dengan orang tua, namun faktanya pengeroposan tulang bisa menyerang siapa saja termasuk di usia muda. Osteoporosis merupakan salah satu penyakit degeneratif dimana resiko pada perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Biasanya penyakit pengeroposan tulang ini menjangkiti sebagian besar wanita pasca menopause. Osteoporosis tidak menunjukkan tanda-tanda fisik yang nyata hingga terjadi keropos atau keretakan tulang pada usia senja. Hilangnya hormon estrogen setelah menopause meningkatkan resiko terkena osteoporosis. Untuk mengetahui adanya pengeroposan tulang perlu dilakukan pengukuran kepadatan tulang. Pengukuran kepadatan mineral tulang (Bone Mineral Density) merupakan cara mengukur kepadatan tulang yaitu dengan melihat dan membandingkan hasil pengukurannya dengan ukuran normal. BMD mengukur jumlah mineral di dalam tulang, bukan melihat struktur tulang secara makroskopik. Karena itu BMD tidak dapat secara lengkap mengukur kekuatan tulang. Namun BMD dapat memprediksi keutuhan tulang. Hasil pengukuran BMD dibandingkan dengan nilai pada orang dewasa sehat. Berdasarkan perbandingan ini, maka dapat ditentukan kepadatan tulang kita normal, osteopenia (penurunan kepadatan tulang) atau osteoporosis (pengeroposan tulang).